Jumat, 03 Desember 2010

Macam-Macam Paragraf


Paragraf Deduktif
           
            Suasana taman di SMA PLUS PGRI Cibinong. Disana terinspirasi dalam belajar dan beraktifitas. Selain itu, banyak pepohonan yang tumbuh disekitar taman itu, biasanya sebelum masuk kelas para siswa duduk dibawah pohon yang ada di taman SMA PLUS PGRI Cibinong.

Paragraf Induktif
           
            Banyak sekali orang-orang yang berdatangan ke pameran milik Pak Budi, hanya untuk melihat-lihat karya seni patung, ukiran, pahat, lukisan dan lain-lain. Rata-rata mereka semua menyukai karya seni yang di pajang di dinding-dinding tempat pameran itu berlangsung. Seni tersebut merupakan seni rupa yang berasal dari negara tempat kita tinggal yaitu Indonesia.

Paragraf Akibat-Sebab

            Semakin hari, semakin banyak saja para pengangguran di kota Jakarta dan banyak juga yang barpindah tempat dari luar Jawa ke Jakarta hanya untuk mancari pekerjaan tapi tetap saja mereka hanya menjadi pengangguran di negara mereka sendiri. Karena disebabkan oleh lapangn kerja yang sudah tidak memadai dan minimnya lahan pekerjaan.

Paragraf Sebab Akibat 1 dan Akibat 2

            Hampir 90% laki-laki bahkan ada juga wanita dinegara kita yang merokok dan sebagiannya di dominasi oleh para remaja. Sebenarnya merokok dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan krhamilan dan janin. Bahkan penyakit kanker juga dapat memnebabkan kematian bagi se perokok tersebut. Kematian akibat penyakit kanker akan terus meningkat, bila tidak ada perubahan pola gaya hidup seperti marokok.

Paragraf Generalisasi

            Sayuran merupakan sumber makanan yang mengandung gizi lengkap dan sehat. Namun sebagian orang banyak yang tidak menyukai sayuran, padahal sayuran banyak sekali manfaatnya. Sayuran membantu memperlambat proses panuaan dini dan dapat juga mencegah resiko penyakit kanker dan mampu malindungi tubuh dari reaksi oksidatif yang menghasilkan racun. Jadi, perbanyaklah memakan sayur-sayuran agar stamina tubuh kita tetap terjaga.

Periodisasi Sastra

Kurun Waktu
Dra. Nyonya B. Simorangkir S dalan buku kesusastraannya jilid I membagi kesusastaraan menurut zamannya sebagai berikut :

A.  Kesusastraan masa lama atau purba
            (sebelum datangnya pengaruh India)
                        Kesusastraan ini meliputi carita tentang do’a, mantra, silsilah, adat kebiasaan dan kepercayaan.

B. Kesusastraan masa Hindu atau Arab
            (mulai dangan pengaruh Hindu, dangan kedatangan agama Islam, sampai kadatangan orang asing lain)
                        Kesusastaraan ini meliputi carita yang mengenai asal –usul manusia, alam, agama, pengajaran, agama islam, keadaan negara asing, sisilah raja-raja dengan keluarganya, cerita-cerita yang bersifat didaktis, dan cerita-cerita pelipur lara.
           
Periodisasi Sastra Indonesia
Periodisasi sastra adalah pembabakan waktu terhadap perkembangan sastra yang di tandai dengan ciri-ciri tertentu. Maksudnya tiap babak waktu (periode) memiliki ciri tertentu yang berbeda dangan periode yang lain.

*      Zaman Sastra Melayu Lama
                        Zaman ini melahirkan karya sastra berupa mantra, syair, pantun, hikayat, dongeng, dan bentuk yang lain.

*      Zaman Peralihan
                        Zaman ini dikenal tokoh Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Karyanya dianggap bercorak baru karena tidak lagi berisi tentang istana dan raja-raja, tetapi tentang kahidupan manusia dan masyarakat yang nyata, misalnya Hikayat Abdullah (otobiografi), Syair Perihal Singapura Dimakan Api, Kisah Pelayaran Abdullah ke Negri Jedah. Pembaharuan yang ia lakukan tidak hanya dalam segi isi, tetapi juga bahasa. Ia tidak lagi menggunakan bahasa Melayu yang kearab-araban.

Zaman Sastra Indonesia

*      Angkatan Balai Pustaka (Angkatan 20-an)
                        Ciri umum angkatan ini adalah tema berkisar tentang konflik adat antara kaum tua dengan kaum muda, kasih tak sampai, dan kawin paksa, bahan ceritanya dari Minangkabau, bahasa yang dipakai adalah bahasa Melayu. Ia tidaklagi menggunakan bahasa melayu yang kearab-araban.
                       
            Tokohnya :
            1. Marah Rusli (roman Siti Nurbaya),
            2. Merari Siregar (roman Azab dan Sengsara),
            3. Nur Sutan Iskandar (novel Apa dayaku Karena Aku Seorang Perempuan),
            4. Hamka (roman Di Bawah Lindungan Ka’bah),
            5. Hamidah (novel Kehilangan Mestika),  
            6. Abdulah Muis (roman Salah Asuhan),
            7. M. Kasim (kumpulan cerpen Teman Duduk).

Zaman Sastra Indonesia

*      Angkatan Pujangga baru (Angkatan 30-an)
          Cirinya :
          1. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia Modern,
            2. temanya tidak hanya tentang adat atau kawin paksa, tetapi mencakup masalah kompleks, seperti emansipasi wanita, kehidupan kaum intelek, dan sebagiannya,
            3. Bentuk puisinya adalah puisi bebas, memtingkan keindahan bahasa, dan mulai digemari bentuk yang disebut soneta, yaitu puisi Italia yang terdiri dari 14 baris,
            4. pengaruh barat terasa sekali, terutama dari angkatan ’80 Belanda,
            5. Aliran yangdianut adalah romantik idealisme, dan
            6. Setting yang menonjol adalah masyarakat penjajahan.

          Tokohnya :
          1. STA Syhabana (novel Layar Terkembang, roman Dian Tak Kunjung Padam),
          2. Armin Pane (novel Belenggu),
            3. Sanusi Pane (drama Manusia Baru),
            4. Rustan Efendi (drama Bebasari), dan
            5. Y.E.Tatengkeng (kumpulan puisi Rindi Dendam).

Zaman Sastra Indonesia
*      Angkatan ’45
            Cirinya :
            1. Bentuk prosa maupun puisinya lebih bebas,
            2. Prosanya bercorak realisme dan ekspresionisme,
            3. Tema dan setting yang menonjol adalah revolusi,
            4. Lebih mementingkan isi dari pada keindahan bahasa. Dan
            5. Jarang menghasilkan roman seperti angkatan sebelumnya.

            Tokoh :
            1. Chairil Anwar (kumpulan puisi Deru Capur Debu, Kumpulan puisi bersama Rivai Apin dan Asrul Sani Tiga Menguak Takdir),
            2. Idrus ( novel Surabaya, Aki),
            3. Pramuduya Ananta Toer (novel Keluarga Grilya),
            4. Utuy tatang Sontani (novel sejarah Tambera).

Zaman Sastra indonesia
*      Angkatan ’66
            Cirinya :
             1. Tema yang menonjol adalah perotes sosial dan politik,
            2. Menggunakan kalimat-kalimat panjang mendekati bentuk prosa.
           
            Tokohnya :
            1. W.S. Rendra (kumpulan puisi Blues untuk Bnie, kumpulan puisi Ballada Orang-orang Tercinta),
            2. Taufiq Ismail (kumpulan puisi Tirani, kumpulan puisi Benteng),
            3. N.H. Dini (novel Pada Sebuah Kapal),
            4. A.A. Navis (novel Kemarau),
            5. Toha Mohtar (novel Pulang),
            6. Mangunwijaya (novel Burung-burung Manyar),
            7. Iwan Simatupang (novel Ziarah),
            8. Mochtar Lubis (novel Harimau-harimau),
            9. Mariannge Katoppo (novel Raumannen).

Ciri-ciri Kemasyarakatan
*      Sifat Masyarakat Lama :
            a. Dalam masyarakat lama adat istiadat memeang peranan penting dalam kehidupan tiap anggota masyarakat,
            b. Pelanggaran terhadap adat yang berlaku berarti pengucilan terhadap si pelanggar oleh masyarakat,
            c. Tiap individu harus selalu berusaha menyesuaikan diri dengan masyarakat karena hal-hal yang sudah disebutkan diatas tadi.
            d. Tiap-tiap perbuatan hampir tak dapat lepas dari pada hal-hal yang bertentangan dengan kepercayaan / agama,
            e. Masyarakat lama sifatnya ‘statis’ karena selain daripada yang disebutkan di atas, hubungan dengan dunia luar tak seberapa sehingga pengaruh dari luar sebagai penyebab perubahab hampir tak ada.

*      Sifat Masyarakat Baru :
            a. Hubungan dengan dunia luar semakin lama semakin besar sehingga pengaruhnya memperlihatkan perubahan-perubahan dalam masyarakat.
            b. Pendidikan maju dengan pesat sehingga pikiran-pikiran moderen menguasai pendapat tiap anggota masyarakat.
            c. Dalam masyarakat berlaku hukum tertulis (undang-undang). Tiap anggota mesyarakat bebas mengemukakan pendapatnya asal tidak bertentangan dengan undang-undang : Tiap individu mempungai hak atas kemerdekaan berpikir den kebebasan mengeluarkan pendapat.
            d. masyarakat baru (modern) yang banyak menerima pengaruh dari luar & sudah mengenyam pendidikan ini sifatnya dinamis.

Karekteristik Setiap Periode
*      Ciri-ciri Sastra Lama :

o      Istanasentris : Cerita yang di hasilkan berpusat pada kehidupan istana.
o      Satis : Peroses perubahan bentuk & tema berlangsung sangat lambat.
o      Fantastis : tema karangannya bersifat khayal.
o      Tradisional : Bentuk karangannya selalu terikat pada pola tradisi mutlak.
o      Berbahasa Klise : Bahasa yang digunakan sering berupa ungkapan yang sama / diulang.
o      Anonim : Nama pengarang saring tidak dicantumkan.

*      Ciri–ciri Sastra Baru :

o      Masyarakat Sentris : Cerita yang dihasilkan berpusat pada kahidupan masyarakat.
o      Dinamis : Proses perubahan bentuk & tema berlangsung sangat cepat & terus menerus.
o      Rasional : Tema karangan bersifst logis & dapat saja terjadi di dalam kenyataan sehari-hari.
o      Tidak Tradisional : Bentuk karangan tidak terikat.
o      Jarng menggunakan bahasa klise.
o      Pengarangnya dikenal secara luas.

PENGORGANISASIAN

PENGORGANISASIAN

Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga atau kelompok fungsional sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit atau suatu perkumpulan olahraga. Arti kedua mengacu pada proses pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen.

Pengorganisasian merupakan suatu cara pengaturan pekerjan dan pengalokasian pekerjaan di antara para anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat di capai secara efesien (Stoner,1996) Sedangkan T Hani Handoko (1999) memberikan pengertian pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai denan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkunga yang melingkupinya.
Dapat disimpulkan bahwa  pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal , mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien.

Struktur Organisasi

Sturktur Organisasi Sturktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Sturktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi atau orang-orang yang menunjukkan kedudukan , tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja , standarlisasi ,koordinasi , sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan atau besaran satuan kerja.

Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah :
  1. strategi organisasi dalam mencapi tujuannya
strategi menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para pimpinan dan bawahan.
  1. teknologi yang digunakan
perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi.
  1. anggota dan orang yang terlibat dalam organisasi
kemanapun dan cara berfikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.
  1. ukuran organisasi
 besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan kerjanya yang sangat mempengaruhi struktur organisasi. semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih struktur yang tepat.

Bagan Organisasi

Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan menunjukan hubungan di antaranya bagan organisasi memperlihatkan lima aspek utama suatu struktur organisasi :
  1. pembagian kerja
  2. manajer dan bawahan atau rantai perintah
  3. tipe pekerja yang dilaksanakan
  4. pegelompokan sekmen-sekmen pekerjaan
  5. tingkatan manajemen

Bentuk-bentuk bagan organisasi terdiri dari :
  1. Bentuk Piramid
Bentuk yang paling banyak digunakan karena sederhana, jelas dan mudah dimengerti.



  1. Bentuk Vertikal
Bentuk yang agk menyerupai bentuk piramid dalam hal pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan vertikal berwujud tegak sepenuhnya.

 

  1. Bentuk Horizontal
Bagan ini digambarkan secara mendatar, aliran wewenang dan tanggung jawab di gambarkan dari kiri ke kanan.



  1. Bentuk Lingkaran
Bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangya dari puncak pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kearah bidang lingkaran



Departementalisasi

Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Beberapa bentuk departementalisasi sebagai berikut :
1. Fungsi : pemasaran, akutansi, produksi, atau keuangan
2. Produk atau jasa : divisi mesin cuci, lemari es
3. Wilayah  : divisi DKI jakarta, Jawa Barat
4. Langganan : penjualan industri, pedagang eceran
5. Proses atau peralatan : departemen pemotongan, bagian pembungkusan
6. Waktu : shift pagi, shift malam
7. Pelayanan : kelas bisnis, kelas ekonomi
 8. Alpha-Numerical ; bisa digunakan dalam pelayanan telpon
9. Proyek atau matriks : prusahan konsultan

Departementalisasi Fungsional
Departentalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan – kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi. kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi- funsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan. struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inofatif.

Departementalisasi Divisional
Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur organisasi divisional atas dasar produk. setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logika yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi. Sturktur organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah , kadang-kadang juga disebut depertementalisasi daerah , regional atau geografis , adalah pengelompokkan kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan organisasi menjalankan usahanya.

Organisasi Proyek dan Matriks
Bentuk organisasi proyek dan matriks adalah tipe departementalisasi campuran (hybrid design). Kedua struktur organisasi ini tersusun dari satu atau lebih tipe-tipe departementalisasi lainnya. Struktur proyek dalam matriks bermaksud untuk mengkombinasikan kebaikan-kebaikan kedua tipe design fungsional dan divisional dengan menghindari kekurangan-kekurangan.

Contoh Bagan Organisasi :



Referensi
Handoko, T.Hani.1999.Manajemen.BPFE - Yogyakart
Stoner, James.A.F 1996.Manajemen (Terjemahan).Penerbit Erlangga - Jakarta